PEMBAHASAN
A.
RUKUN IMAN
1.
Pengertian rukun iman
Rukun iman adalah kepercayaan dalam diri. Iman
berarti membenarkan Allah dan membenarkan Nabi Muhammad SAW ,
malaikat-malaikat, kitab kitab, hari kiamat dan juga qadha’ dan qadharNya. Ia
merangkumi semua aspek kepercayaan dan kenyakinan adalah mu’min dan mu’minah.
Kenyakinan itu adalah penting untuk menanamkan dalam jiwa, bukan sahaja dalam
jiwa tapi juga dalam mengenali marifatullah.
2.
Macam-macam rukun iman
Berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadits
rukun iman ada 6, yaitu :
a.
Iman kepada Allah
Iman
adalah membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan memperbuat dengan
anggota badan (beramal). Dengan demikian iman kepada Allah berarti meyakini
dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT itu ada, Allah Maha Esa. Keyakinan itu
diucapkan dalam kalimat:
أشهد أن لاإله إلا الله
“Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah”
Sebagai perwujudan dari keyakinan
dan ucapan itu, harus diikuti dengan perbuatan, yakni menjalankan perintah
Allah dan menjauhi laranganNya.
Rukun Iman yang pertama adalah iman
kepada Allah SWT yang merupakan dasar dari seluruh ajaran Islam. Orang yang
akan memeluk agama Islam terlebih dahulu harus mengucapkan kalimat syahadat.
Pada hakekatnya kepercayaan kepada Allah SWT sudah dimiliki manusia sejak ia lahir.
Bahkan manusia telah menyatakan keimanannya kepada Allah SWT sejak ia berada di
alam arwah.
Ø Tanda-tanda iman kepada Allah :
1.
Taqwa
Taqwa
adalah menjaga
diri dari segala perbuatan dosa dengan melaksanakan segala apa yang diperintah
oleh Allah SWT dan juga meninggalkan apa yang telah dilarang-Nya.
Keimanan seseorang kepada Allah SWT belum sempurna jika ia tidak bertaqwa,
yakni mewujudkannya dalam bentuk yang nyata dengan beramal shaleh atau berbuat
kebaikan kepada orang lain.
2. Malu
Tanda
keimanan yang amat penting dari seseorang yaitu al haya’ atau mempunyai
rasa malu. Maksud dari mempunyai rasa malu disini bukan kita merasa malu
berbicara di depan orang banyak sehingga merasakan panas dingin jika berbicara
di depan umum atau kita merasa malu dengan penampilan yang kurang meyakinkan
atau kurang keren di depan teman-teman kita dalam suatu acara. Akan tetapi,
rasa malu yang harus kita tanam sebagai orang yang beriman yaitu malu jika kita
tidak melakukan perbuatan atau hal-hal yang telah dibenarkan oleh Allah SWT dan
Rasul-Nya.
2. Syukur
Tanda keimanan seseorang yang amat
penting adalah selalu bersyukur. Allah SWT menganugerahkan nikmat yang banyak
kepada manusia. Setiap detik dalam kehidupan manusia tidak akan pernah lepas
dengan yang namanya nikmat Allah SWT.
Oleh
karena itu, sudah sepatutnya manusia selalu bersyukur kepada Allah SWT. Syukur
berarti “berterima kasih kepada Allah SWT”. Dalam arti lain, syukur ialah
memanfaatkan nikmat yang diberikan Allah SWT kepada kita sesuai dengan kehendak
yang memberikannya.
4. Sabar
Sabar
merupakan bagian yang penting dari iman. Dalam hadits yang diriwayatkan oieh
Abu Nu’aim, Rasulullah SAW bersabda bahwa sabar adalah sebagian dari iman.
Kedudukan sabar bagi iman sangat penting, seperti kedudukan hari Arafah dalam
ibadah haji.
5. Ridha
dengan Keputusan Allah
Ridha
berarti menerima
keputusan kalah atau menang dengan hati yang lapang. Jika
mendapat kemenangan maka siap untuk menjalankan tugas sebagai tanda kesyukuran
kepada Tuhan, dan jika dinyatakan kalah, maka terima dengan hati yang lapang,
dan merasa itu lebih baik daripada menang. Seorang ulama tasauf, Ibnu Athaillah
Sakandari menyatakan: “Keridhaan adalah mengarahkan perhatian hati kepada
ketentuan Tuhan bagi si hamba dan meninggalkan ketidaksenangan“. Seorang ulama
yang lain, Ruwaim menyatakan:’ Keridhaan adalah tenangnya hati dalam menjalani
ketetapan Allah.
Ø Perilaku yang mencerminkan sikap beriman kepada Allah SWT:
· Berusaha untuk lebih maju
· Tidak bersikap sombong
· Bersikap pemaaf serta segera bertaubat
jika melakukan kesalahan
· Menyadari akan kebesaran dan
kekuasaan Allah
· Berperilaku dan bersikap baik kepada
sesama manusia
· Beribadah kepada Allah dengan
menjalankan perintah Nya dan menjauhi larangan Nya
· Selalu bersyukur dan memenfaatkan
yang telah diberikan Allah dengan baik
· Menjaga dan melestarikan alam dengan
baik
b.
Iman kepada malaikat
Allah
Iman kepada malaikat allah berarti percaya atau yakin dengan sepenuh hati bahwa malaikat ada dan diciptakan Allah SWT dari nur (cahaya).
Perilaku yang Mencerminkan Beriman kepada Malaikat :
1. Berperilaku baik dan jujur, karena
merasa selalu diawasi malaikat.
2. Ta'at melaksanakan perintah Allah,
sebagaimana dicontohkan malaikat dalam pengabdian-nya kepada Allah.
3. Penuh optimis dalam menghadapi bentuk
kehidupan irti, karena yakin ada pelindungdan penolong.
Manfaat
iman kepada malaikat Allah SWT
Manfaat yang diperoleh dengan mengimani adanya malaikat Allah antara lain:
·
Lebih mengetahui
kebesaran Allah SWT, yang telah menciptakan malaikat
·
Lebih bersyukur kepada
Allah SWT, atas perhatian dan perlindunganNya terhadap hamba-hambaNya dengan
menugaskan para malaikat untuk menjaga, membantu dan mendoakan hamba-hambaNya.
·
Lebih bertakwa kepada
Allah SWT, yaitu menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi laranganNya.
·
Lebih berusaha berbuat
kebaikan dan menjauhi segala larangan Allah SWT karena para malaikat selalu
mengawasi dan mencatat amal perbuatan manusia.
c.
Iman kepada kitab Allah
Kitab
adalah kumpilan wahyu atau firman Allah yang disampaikan kepada para rasulNya
melalui malaikat jibril yang berisi ajaran-ajaran agama sebagai pedoamn hidup
manusia yang lengkap dan dibukukan. Iman kepada kitab Allah adalah meyakini
dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT menurunkan kitab-kitabNya kepada
Rasul-rasulNya untuk disampaikan kepada seluruh umat di dunia agar memperoleh
kebahagian di dunia dan akhirat.
Macam-macam
kitab Allah dan rasul yang menerimanya :
1. Taurat
Kitab
taurat merupakan kitab suci yang diwahyukan kepada nabi Musa a.s. sebagai
pedoman hidup bagi kaum Bani Israil dengan menggunakan bahasa Ibrani.
Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT. Sebagai berikut
2. Zabur
Kitab
zabur merupakan kitab suci yang diwaahyukan kepada Nabi Daud a.s. dengan
menggunakan bahas Qibti. Isi kitab Zabur diantaranya tentang nyanyian yang
memuji kebesaran dan keagungan Allah SWT sebagai pencipta dan menganjurkan
manusia untuk memeluk agama tauhid.
3. Injil
Kitab
injil merupakan kitab suci yang diwahyukan kepada nabi Isa a.s. dengan
menggunakan bahasa suryani. Isi pokok kitab injil adalah tentang dasar-dasar
mebyucikan jiwa (hati) dari kebekuan dan kotoran rohani. Injil berasal dari
bahasa Yunani yang artinya berita selamat atau kabar selamat.
4. Al-Quran
Kitab
Al-quran merupakan kitab suci sebagai penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya.
Kitab ini diturunkan kepada Nabi Muhammad saw sebagai pedoman hidup seluruh
mnusia di dunia, dan setelah ini tidak ada kitab lagi. Kitab Al-Quran adalah
kitab yang paling lengkap dan paling terakhir di turunkan kepada umat manusia.
Ajaran yang terkandung dalam kitab Al-Quran meliputi keimanan, ibadah, ahklak
dan syariat.
Garis
besar isi kitab-kitab Allah
Secara garis
besar, isi kitab-kitab Allah SWT meliputi
beberapa hal sebagai berikut:
1. Berisi
ajaran tentang tauhid (keesaan Allah swt)
2. Mengajarkan
akidah (keimanan)yang benar
3. Berisi
hukum-hukum dan peraturan Allah swt
4. Berisi
janji tentang pahala dan ancaman Allah swt
5. Memuat
perintah dan larangan Allah swt
6. Berisi
kisah tentang umat manusia terdahulu agar menjadi pelajaran
Fungsi
beriman kepada kitab-kitab Allah
Beberapa
fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah swt antara lain:
·
Memberi petunjuk kepada
manusia agar dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat
·
Memperoleh penjelasan
yang mutlak mengenai kebenaran dalam menghadapi segala persoalan
·
Dapat membedakan yang
hak dan batil
·
Mengetahui kisah
umat di zaman dahulu, ada yang durhaka
da juga yang taat sehingga dapat diambil pelajaran dari kisah tersebut.
Perilaku yang mencerminkan iman
kepada kitab-kitab Allah :
a. Meyakini bahwa sebelum Al Qur’an,
Allah SWT menurunkan kitab-kitab kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya
b. Meyakini dengan sebenarnya bahwa
kitab yang terakhir adalah Al Qur’an yaitu sebagai pedoman hidup.
c. Menyembah dan beribadah hanya kepada
Allah SWT.
d. Meyakini bahwa Al Qur’an adalah
mukjizat Nabi Muhamad SAW sebagai penyempurna.
d.
Iman kepada Rasul-rasul
Allah
Beriman
kepada Rasul ialah percaya bahwa Allah telah memilih diantara anak dan cucu
nabi Adam a.s, diutus untuk membimbing umatnya kejalan yang benar agar mereka
hidup bahagia baik didunia maupun di akhirat kelak. Firman Allah: Surat Mukmin
ayat 78:
Artinya: “ Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah”; maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil. ( Al-Mukmin ayat 78}”
Para nabi dan rasul yang tercantum nama atau kisah mereka dalam al-Qur’an ada 25 orang , yaitu Adam, Idris, Nuh, Hud, Saleh, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishak, Ya’qub, Yusuf, Ayyub, Syu’aib, Harun, Musa, Ilyasa’, Zulkifli, Daud, Sulaiman, Ilyas, Yunus, Zakaria, Yahya, Isa, dan Muhammad SAW. Lima diantara mereka mendapat gelar “Ulul Azmi”. Artinya yang mempunyai ketabahan yang luar biasa dalam menjalankan tugas suci mereka, yaitu Nabi Nuh a.s, Ibrahim a.s, Musa a.s, Isa.a.s, dan Nabi Muhammad SAW.
Artinya: “ Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah”; maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil. ( Al-Mukmin ayat 78}”
Para nabi dan rasul yang tercantum nama atau kisah mereka dalam al-Qur’an ada 25 orang , yaitu Adam, Idris, Nuh, Hud, Saleh, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishak, Ya’qub, Yusuf, Ayyub, Syu’aib, Harun, Musa, Ilyasa’, Zulkifli, Daud, Sulaiman, Ilyas, Yunus, Zakaria, Yahya, Isa, dan Muhammad SAW. Lima diantara mereka mendapat gelar “Ulul Azmi”. Artinya yang mempunyai ketabahan yang luar biasa dalam menjalankan tugas suci mereka, yaitu Nabi Nuh a.s, Ibrahim a.s, Musa a.s, Isa.a.s, dan Nabi Muhammad SAW.
Tanda-tanda
beriman kepada Rasul Allah ialah:
1. Mempertebal keimanan kepada Allah
2. Semakin rajin beribadah kepada Allah
3. Meyakini sepenuh hati bahwa rasul adalah utusan Allah
4. Menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya
5. Menjadikan rasul sebagai teladan hidup
1. Mempertebal keimanan kepada Allah
2. Semakin rajin beribadah kepada Allah
3. Meyakini sepenuh hati bahwa rasul adalah utusan Allah
4. Menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya
5. Menjadikan rasul sebagai teladan hidup
Perilaku
Beriman kepada Rasul Allah :
1. Berlaku jujur dan benar.
2. Tanggungjawab mengemban amanah
3. Berlaku cerdas dan bijaksana (fathonah)
1. Berlaku jujur dan benar.
2. Tanggungjawab mengemban amanah
3. Berlaku cerdas dan bijaksana (fathonah)
Penerapan
beriman kepada rasul-rasul Allah adalah:
1. Tidak membedakan rasul Allah yang satu dengan lainnya
2. Percaya bahwa rasul itu benar-benar utusan Allah
3. Mengikuti segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya
4. Tidak mengkultuskan rasul secara tidak wajar menurut hawa nafsu.
1. Tidak membedakan rasul Allah yang satu dengan lainnya
2. Percaya bahwa rasul itu benar-benar utusan Allah
3. Mengikuti segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya
4. Tidak mengkultuskan rasul secara tidak wajar menurut hawa nafsu.
Fungsi
iman kepada rasul Allah adalah:
1. Meningkatkan kepercayaan bahwa ajaran dan janji Allah adalah benar
1. Meningkatkan kepercayaan bahwa ajaran dan janji Allah adalah benar
2. Memantapkan keyakinan bahwa hal-hal
yang dilakukan dari ajaran rasul adalah benar.
3. Meningkatkan semangat beramal saleh dan melakukan perbuatan yang bermanfaat bagi dirinya serta masyarakat untuk kehidupan di dunia dan akhirat
4. Memperkuat kepercayaan bahwa para rasul adalah teladan hidup yang wajib diikuti dalam meraih kebahagiaan
3. Meningkatkan semangat beramal saleh dan melakukan perbuatan yang bermanfaat bagi dirinya serta masyarakat untuk kehidupan di dunia dan akhirat
4. Memperkuat kepercayaan bahwa para rasul adalah teladan hidup yang wajib diikuti dalam meraih kebahagiaan
Perilaku yang mencerminkan beriman kepada rasul Allah adalah:
1. Melaksanakan ajaran yang dibawa oleh rasul dan menjauhi larangannya
2. Menjadikan hidup selalu bermanfaat bagi orang lain atau masyarakat
3. Selalu berbuat baik supaya dapat menikmati nikmatnya surga dan terhindar dari nerakaasi malaikat.
e.
Iman kepada hari kiamat
Rukun
iman yang kelima adalah beriman kepada hari akhir.Iman kepada hari akhir adalah
percaya akan adanya hari akhir. Hari akhir adalah hari berakhirnya kehidupan
dunia. Pada saat itu baik dan buruknya perilaku seseorang akan dicatat
bergantung bagaimanakadar keimanan seseorang dalam hatinya.Orang yang
benar-benar beriman adanya hari kiamat akansenantiasa menjaga agar perilakunya
baik dan berusaha menjauhi hal-hal yang buruk. Begitu juga sebaliknya. Hari
akhir disebut juga dengan hari kiamat, artinya hari kebangkitan. Pada hari
kebangkitan ini semua manusia yang telahmeninggal dibangkitkan kembali untuk
mempertanggung- jawabkan semua amal perbuatannya selama hidup di
dunia.Pada saat terjadinya hari akhir, semua makhluk yang ada didunia ini akan
musnah, langit hancur, gunung-gunung meletus,lautan meluap, dan bumi
memuntahkan segala isinya
Kiamat dibagi
menjadi 2 macam yaitu :
1. Kiamat
sughra
adalah kiamat
kecil, misalnya terjadinyakematian, terjadinya musibah seperti banjir, gempa bumi,gelombang tsunami,
dsb.
2. Kiamat kubra
adalah kiamat
besar, yaitu saat rusaknya jagadraya dengan segala isinya.
Fungsi
Iman kepada Hari Akhir
a. Menambah iman
serta ketaqwaan kepada Allah SWT
b.
Lebih taat kepada Allah dan Rasulullah SAW denganmenghindarkan diri dari
perbuatanmaksiat
c.
Senantiasa hidup dengan hati-hati, waspada, dan selalumeminta ampunan kepada
Allah SWT
d.
Memberi motivasi untuk beramal dan beribadah karenasegala perbuatan baik akan
mendapat balasan di akhirat
e.
Selalu menghiasi diri dengan berzikir kepada Allah SWTsehingga jiwa menjadi
tenang
Agar beriman kepada hari akhir
memberi manfaat nyata bagi kita,maka perilaku kita harus mencerminkan keimanan
kpd hari akhir yang sebenarnya .perilaku tersebut yaitu sebagai berikut.
1. Tidak berlebih-lebihan dalam
memenuhi kebutuhan keduniawian yang terkadang malah menjerumuskan kepada
pelanggaran hukum agama.
2. Mencari rezeki atu nafka dari yang
halal,sehingga yang dimakan oleh keluarga mempunyai manfaat lahir batin
3. Menjahui perbutan yang merugikan
orang lain
4. Meningkatkan amal saleh semata-mata
mencari rindha ALLAH swt
5. meninggalkan segala perbuatan dosa
agar timbangan amal baik kita tidak lebih ringan dari amal buruk.
6. Memperbanyak mencari dan mempelajari
ilmu agama agar penerapan dalam kehidupan di masyarakat tidak jauh melenceng
dari aturan agama islam.
7. Meningkatkan mutu pribadatan kita
baik yang wajib maupun sunnah.
8. mempererat tali persaudaraan dengan
sesama muslim dan berbuat baik kepada sesama manusia.
9. meninggalkan lingkungan yang buruk
sekiranya mempengaruhi kita dan mepererat pergaulan dengan orang-orang saleh
10. menunjukkan sikap keteladanan dimana
saja berada.
f.
Iman kepada qodho dan qodhar
Iman kepada qadha dan qadar artinya
percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menentukan tentang segala
sesuatu bagi makhluknya.
Mengenai hubungan antara qadha dan qadar
dengan ikhtiar ini, para ulama berpendapat, bahwa takdir itu ada dua macam :
1.
Takdir mua’llaq: yaitu takdir yang erat kaitannya dengan ikhtiar manusia. Contoh
seorang siswa bercita-cita ingin menjadi insinyur pertanian. Untuk mencapai
cita-citanya itu ia belajar dengan tekun. Akhirnya apa yang ia cita-citakan
menjadi kenyataan. Ia menjadi insinyur pertanian. Dalam hal ini Allah
berfirman:
Artinya: Bagi manusia ada
malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di
belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak
merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri
mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum,
maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi
mereka selain Dia. ( Q.S Ar-Ra’d ayat 11)
2.
Takdir mubram; yaitu takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat
diusahakan atau tidak dapat di tawar-tawar lagi oleh manusia. Contoh. Ada orang
yang dilahirkan dengan mata sipit , atau dilahirkan dengan kulit hitam
sedangkan ibu dan bapaknya kulit putih dan sebagainya.
Dengan beriman kepada qadha dan qadar,
banyak hikmah yang amat berharga bagi kita dalam menjalani kehidupan dunia dan
mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Hikmah tersebut antara lain:
a.
Melatih diri untuk
banyak bersyukur dan bersabar
Orang yang beriman kepada qadha dan qadar,
apabila mendapat keberuntungan, maka ia akan bersyukur, karena keberuntungan
itu merupakan nikmat Allah yang harus disyukuri. Sebaliknya apabila terkena
musibah maka ia akan sabar, karena hal tersebut merupakan ujian Firman Allah:
Artinya:”dan apa saja nikmat yang ada
pada kamu, maka dari Allah( datangnya), dan bila ditimpa oleh kemudratan, maka
hanya kepada-Nya lah kamu meminta pertolongan. ”( QS. An-Nahl ayat 53).
b.
Menjauhkan diri
dari sifat sombong dan putus asa
Orang yang tidak beriman kepada qadha dan
qadar, apabila memperoleh keberhasilan, ia menganggap keberhasilan itu adalah
semata-mata karena hasil usahanya sendiri. Ia pun merasa dirinya hebat. Apabila
ia mengalami kegagalan, ia mudah berkeluh kesah dan berputus asa , karena ia
menyadari bahwa kegagalan itu sebenarnya adalah ketentuan Allah. Firman Allah
SWT :
Artinya: Hai anak-anakku, pergilah kamu,
maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa
dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan
kaum yang kafir. (QS.Yusuf ayat 87)
Sabda Rasulullah: yang artinya” Tidak
akan masuk sorga orang yang didalam hatinya ada sebiji sawi dari sifat
kesombongan.”( HR. Muslim)
c.
Memupuk sifat
optimis dan giat bekerja
Manusia tidak mengetahui takdir apa yang
terjadi pada dirinya. Semua orang tentu menginginkan bernasib baik dan
beruntung. Keberuntungan itu tidak datang begitu saja, tetapi harus diusahakan.
Oleh sebab itu, orang yang beriman kepada qadha dan qadar senantiasa optimis
dan giat bekerja untuk meraih kebahagiaan dan keberhasilan itu. Firaman Allah :
Artinya : Dan carilah pada apa yang
telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah
kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-norang yang berbuat kerusakan. (QS Al- Qashas ayat 77)
d.
Menenangkan jiwa
Orang yang beriman kepada qadha dan qadar
senangtiasa mengalami ketenangan jiwa dalam hidupnya, sebab ia selalu merasa
senang dengan apa yang ditentukan Allah kepadanya. Jika beruntung atau
berhasil, ia bersyukur. Jika terkena musibah atau gagal, ia bersabar dan
berusaha lagi
Artinya : Hai jiwa yang tenang.
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang tenang lagi diridhai-Nya. Maka
masuklah kedalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah kedalam sorga-Ku.(
QS. Al-Fajr ayat 27-30)
B.
RUKUN ISLAM
Rukun artinya: tiang atau bagian yang
pokok. Sesuatu tidak akan menjadi atau berdiri tegak, bila bagian-bagian yang
pokok atau Rukunnya tidak cukup.
Rukun Islam itu ada 5 perkara :
1.
Mengucap dua kalimat syahadad
Makna syahadat Muhammad Rasulullah
adalah mengetahui dan meyakini bahwa Muhammad utusan
Allah kepada
seluruh manusia, dia seorang hamba biasa yang tidak boleh disembah, sekaligus
rasul yang tidak boleh didustakan. Akan tetapi harus ditaati dan diikuti. Siapa
yang menaatinya masuk surga dan siapa yang mendurhakainya masuk neraka. Selain itu
anda juga mengetahui dan meyakini bahwa sumber pengambilan syariat sama saja
apakah mengenai syiar-syiar ibadah ritual yang diperintahkan Allah maupun
aturan hukum dan syariat dalam segala sector maupun mengenai keputusan halal dan haram.
2.
Mengerjakan shalat
Shalat lima waktu sehari semalam yang Allah
syariatkan untuk menjadi sarana interaksi antara Allah dengan seorang muslim
dimana ia bermunajad dan bderdoa kepadaNya. Shalat juga menjadi sarana pencegah
bagi seorang muslim untuk berbuat keji dan mungkar. Shalat merupakan tiang
agama dan sebagai rukun terpenting islam setelah dua kalimat Syahadad.
3.
Melaksanakan puasa
Puasa adalah berniat puasa sebelum waktu
subuh atau fajar terang. Kemudian menahan dari makan, minum, dan ijma
(mendatangi istri) hingga terbenamnya matahri. Puasa dikerjakan selama bulan
ramadhan.
Manfaat
puasa
Ø Merupakan ibadah kepada Allah dan menjalankan perintahNya. Seorang
hamba meninggalkan syahwatnya, makan minumnya demi Allah. Hal itu diantara
sarana terbesar mencapai takwa kepada Allah SWT.
Ø Adapun manfaat puasa dari sudut kesehatan, ekonomi, sosial, maka
amat banyak tidak ada yang mengetahui selain mereka yang berpuasa atas dorongan
aqidah dan iman.
4.
Mengeluarkan zakat
Zakat ada 2 yaitu :
a. Zakat fitrah, adalah menurut bahasa artinya membersihkan diri atau
jiwa, sedangkan menurut istilah adalah mengeluarkan harta yang berupa makanan
pokok yang mengenyangkan, untuk diberikan kepada yangberhak menerima, sebesar
2,5kg atau 3,1liter per jiwa
b. Zakat mal
menurut bahasa bagi membersihkan harta, sedang menurut istilah adalah
mengeluarkan sebagian harta dari simpanan, hasil usaha, pertnian, pternakan,
atau hasil usaha jasa profesi untuk membersihkan kumpulan harta itu dari hak
orang lain terdapat didalamnya dan diberikan kepada mereka yang berhak menerimanya.
5.
Haji secara istilah syarak atau
hukum, haji berarti sengaja mengunjungi ka’bah atau baitullah di makah unruk
melakukan ibadah kepada Allah SWT. Bagi orang yangmampu dalam islam disebut
istitaah yang berarti memiliki kemampuan untuk melaksanakan haji diantaranya :
1.
Mempunyai biaya yang cukup
untuk haji.
2.
Ada kendaraan yang layak baik
melalui darat, laut, dan udara.
3.
Aman dalam perjalanan atau
tidak dalam keadaan perang dan sehat
badannya.
BAB
III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
1. Peran
rukun iman dalam membentuk kepribadian :
a. Menjadikan
umat manusia lebih mengetahui kebesaran Allah
b. Menjadikan
umat manusia lebih bersyukur atas nikmat Allah
c. Menjadikan
umat manusia lebih bertakwa kepada Allah
d. Menjadikan
manusia lebih berusaha berbuat kebaikan dan menjauhi segala larangan Allah
DAFTAR PUSTAKA
(Dinukil dari buku”
Detik-detik Terakhir Kehidupan Rasulullah saw, hal 75-79 disusun oleh K.H.
Firdaus A.N., Publicita, Jakarta , 1977)
http///
google.www iman kepada qadha dan qodar.com. Diunduh pada tanggal 4 november
2012
http///
google.www iman kepada rosul-rosul Allah.com. Diunduh pada tanggal 4 november
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar