Materi



Keterampilan Berbahasa
Pengertian Keterampilan Berbahasa
Menurut Hoetomo MA (2005:531-532) terampil adalah cakap dala m menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. Keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas atau kecakapan yang disyaratkan. Dalam pengertian luas, jelas bahwa setiap cara yang digunakan untuk mengembangkan manusia, bermutu dan memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan sebagaimana disyaratkan (Suparni, 2001:27).


Jenis-jenis Keterampilan Berbahasa
Sehubungan dengan penggunaan bahasa, terdapat empat keterampilan dasar bahasa yaitu mendengarkan (menyimak), berbicara, membaca, dan menulis.

A.    Ketrampilan Menyimak
1.      Pengertian Menyimak
Menyimak adalah mendengarkan secara khusus dan terpusat pada objek yang disimak (panduan bahasa dan sastra Indonesia, Natassamita Hanapi, Drs.; 1995:18). Menyimak dapat didefinisikan suatu aktifitas yang mencakup kegiatan mendengar dan bunyi bahasa, mengidentifikasikan, menilik, dan mereaksi atas makna yang terkandung dalam bahan simakan (Djago Tarigan; 1991: 4).
Proses menyimak memerlukan perhatian serius dari siswa. Ia berbeda dengan mendengar atau mendengarkan. Menurut pendapat Tarigan (1994: 24), “Pada kegiatan mendengar mungkin si pendengar tidak memahami apa yang didengar. Pada kegiatan mendengarkan sudah ada unsur kesengajaan, tetapi belum diikuti unsur pemahaman karena itu belum menjadi tujuan.” Kegiatan menyimak mencakup mendengar, mendengarkan, dan disertai usaha untuk memehami bahan simakan. Oleh karena itu dalam kegiatan menyimak ada unsur kesengajaan, perhatian dan pemahaman, yang merupakan unsur utama dalan setiap peristiwa menyimak. Penilaianya pun selalu terdapat dalam peristiwa menyimak, bahkan melebihi unsur perhatian.

2.      Tujuan Menyimak
Tujuan utama menyimak adalah untuk menangkap dan memahami pesan, ide serta gagsan yang terdapat pada materi atau bahan simakan. Dengan demikian tujuan menyimak dapat dijanarkan sebagai berikut:
a.       Menyimak memperoleh fakta atau mendapat fakta
b.      Untuk menganalisa fakta
c.       Untuk mengevaluasi fakta
d.      Untuk mendapatkan inspirasi
e.       Untuk mendapatkan hiburan atau menghibur diri
3.      Unsur-unsur Menyimak
Kegiatan menyimak merupakan kegiatan yang cukup kompleks karena sangat berganatung kepada berbagai unsur yang mendukung. Yang dimaksud dengan unsur dasar ialah unsur pokok yang menyeabkan timbulnya komunikasi dalam menyimak. Setiap unsur merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan denga unsur yang lain. Unsur-unsur dasar menyimak:
a.       Pembicara
Yang dimaksud dengan pembicara ialah orang yang menympaikan pesan yang berupa informasi yang dibutuhkan  oleh penyimak. Dalam komunikasi lisan, pembicara ialah narasumber pembawa pesan, sedang lawan bicara ialha orang yang menerima pesan (penyimak).
b.      Penyimak
Penyimak yang baik ialah yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang banyak dan luas. Jika penyimak memiliki pengetahuan dan pengalaman yang banyak dan luas, ia dapat melakukan kegiatan menyimak dengan baik. Selain itu, penyimak yang baik ialah penyimak yang dapat melakukan kegiatan menyimak dengan intensif. Penyimak seperti itu akan selalu mendapatkan pedan pembucara secara tepat. Hal itu akan lebih sempurna jika ia ditunjang oleh pengetahuan dan pengalamannya. Kamidjan (2001: 6) menyatakan bahwa penyimak yang baik ialah penyimak yang memiliki dua sikap, yaitu sikap dan sikap kooperatif.
c.       Bahan Simakan
Bahan simakan merupakan unsure terpenting dala konunikasi lisan, terutama dalam menyimak. Yang dimaksud dengan bahan simakan ialah pesan yang disampaikan pembicara kepada penyimak. Bahan simakan itu dapat berupa kosep, gagsan, atau informasi. Jika pembicara tidak dapat menyampaikan bahan simakan dengn baik, pesan itu tidak dapat diserap oleh penyimak yan gmengakibatkan terjadi kegagalan dalam komunikasi.
4.      Faktor yan gMempengaruhi Keberhasilan Menyimak
Menurut pendapat Rost (1991: 108) bahwa faktor-faktor yang penting dalam keterampilan menyimak dalam kelas adlah siswa menulis butir-butir penting bahwa simakan terutama yang berhubungan dengan bahan simakan.
Pendapat lain menurut Tarigan (1994: 62), komponen/faktor-faktor penting dalam menyimak adalah sebagai berikut.
a.       Membedakan antar bunyi fenomis
b.      Mengikat kebbali kata-kata
c.       Mengidentifikasikan tat bahasa dari sekelompok kata
d.      Mengidentifikasikan bagian-bagian pragmatic, akspresi, dan seperangkat pengguna yang berfungsi sebagai unit sementara mencari arti/makna
e.       Menghubungkan tanda-tanda linguistik ke tanda-tanda para linguistik (intonasi) dank e nonlinguistik (situasi yang sesuai dengana objek supaya tebangun makna, menggunakan pengetahuan awal (yang kita tahu tentang isi dan bentuk dan konteks yang telah siap dikatakan untuk memperkirakan dan kemudian menjelaskan makna
f.       Mengulang kata-kata penting dan ide-ide penting

Selain itu, masih ada beberapa faktor penting dalam keterampilan menyimak, di antaranya:
a.       Unsur Pembicara
Pembicara haruslah menguasai materi, penuh percaya diri, berbicara sistematis dan kontak dengan penyimak juga harus bergaya menarik/bervariasi.
b.      Unsur Materi
Unsur yang diberikan haruslah actual, bermanfaat, sistematis dan seimbang. Materi yang di susun pun sebaiknya bervariatif. Dengan demikian, siswa tidak akan jenuh belajar dan pembelajaran menyimak menjadi menyenangkan.
c.       Unsur Penyimak/Siswa
1)      Kondisi siswa dalam keadaan baik
2)      Siswa harus berkonsentrasi
3)      Adanya minat siswa dalam menyimak
4)      Penyimak harus berpengalaman luas
d.      Unsur Situasi
1)      Waktu penyimakan
2)      Saran unsure pendukung
3)      Suasana lingkungan

5.      Cirri-ciri Penimak Ideal
Menurut Djago Tarigan mengidentifikasi cirri-ciri menyimak ideal sebagai berikut:
a.       Berkonsentrasi
Artinya penyimak harus betul-betul memusatkan perhatiannya kepada materi yang disimak
b.      Penyimak harus bermotifasi
Artinya mempunyai tujuan tertentu sehungga untuk menyimak kuat
c.       Penyimak harus menyimak secaa menyeluruh
Artinya penyimak harus menyimak mareti secara utuh dan padu
d.      Penyimak harus menghargai pembicara
e.       Penyimak yang baik harus selektif, artinya harus memilih bagian-bagian yang inti
f.       Penyimak harus bersungguh-sungguh
g.      Penyimak tidak mudah terganggu
h.      Penyimak harus cepat menyesuaikan diri
i.        Pemnyimak harus kenal arah pembicaraan
j.        Penyimak harus kontak dengan pembicara
k.      Merangkum
l.        Menilai
m.    Merespon

6.      Teknik Menyimak yang Efektif
Untuk dapat menyimak dengan baik , perlu pengetahuan yarat menyimak efektif.
Adapun syarat tersebut ialah:
a.       Menyimak dengan berkonsentrasi
Yang dimaksud dengan menyimak yang berkonsentrasi ialah memusatkab pikiran perasaan, dan perhatian terhadap bahan simakan yan g disampaikan pembicara.
b.      Menelaah materi simakan
Untuk menelaah materi simakan, penyimak dapat melakukan hal-hal berikut ini:
1)      Mencari arah dan tujuan pembicara
2)      Mencoba membuat penggalan-penggalan pembicaraan dari awal sampai akhir
3)      Menemuka tema sentral (pokok pembicaaan)
4)      Mengamati dan memahami alat peraga (media) sebagai penegas materi simakan
5)      Memperhatkan rangkuman (jika pembicara membuat rangkuman) yang disampaikan pembicara.
c.       Menyimak dengan kritis
Yang dimaksud dengan menyimak dengan kritis ialah aktifitas menyimak yang para penyimaknya tidak dapat langsung menerima gagasan yang disampaikan pembicara sehingga mereka meminta argumentasi berbicara
d.      Membuat cacatan
Kegiatan menyimak yang baik ialah kegiatan menyimak yang diikuti dengan kegiatan mencatat. Yang perlu dicatat dalam kegiatan menyimak ialah hal-hal yang dianaap penting bagi penyimak. Catatan itu merupakan langkah awal dalam memehami langkah simakan.

7.      Hubungan Keterampilan Menyimak dengan Keterampilan Berbahasa Lainnya
Sehubungan dengan penggunaan bahasa, terdapat empat keterampilan dasar yaitu: menyimak, berbicara, menulis, dan membaca. Keempat keterampilan tersebut saling keterkaitan antara saatu dengan yang lainnya.
a.       Hubungan menyimak dengan berbicara
Menyiamk dengan berbicara merupakan kegiatan komunikasi dua ara yang langsung. Menyimak bersifat reseftef, sedangkan bebicara bersifat produktif. Kegiatan menyimak didahului oleh kegiatan berbicara. Kegiatan berbicara dan menyimak saling mrlangkapi dan berpadu menjadi komunikasi lisan, seperti dalam bercakap-cakap, diskusi, telponan, tangay ajawab dll. Tidak ada gunanya oranya berbicara bila tidak ada orang yang menyimak, tidak mungkin orang menyimak bila tidak ada orang yang berbicara.
b.      Hubungan menyimak dan membaca
Menyimak dan membaca sama-sama merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat resesif. Menyimak berkaitan dengan penggunaan bahasa ragam lisan, sedangkan membaca merupakan aktifitas berbahasa ragam tulis. Penyimak maupun pembaca melakukan aktifitas pengidentifikasian terhadap unsure-unsur bahasa yang berupa suara (menyimak), maupun berupa tulisan (membaca) yang selanjutnya diikuti dengan proses decoding guna memperoleh pesan yang berupa konsep, ude, atau informasi.
c.       Hubungan menyiak dan menulis
Menulis dan menyimak merupakan aktifitas berbahasa, dimana ketrampilan menyimak bersifat reseptif, dan menulis adalah bersifat produktif. Antara menyimak dan menulis memiliki hubungan yang erat dati menyimak suatu ujaran atau informasi dapat menumbuhkan kreatifiatas untuk menulis hasul simakan yang diperoleh. Dan dituanggkan dalam satu karya tulis, baik itu cerpen, puisi, prosa, dan lain-lain.

8.      Permasalahan dalam Menyimak
Berikut ini permasalahan-permasalahan yan gbiasa timbull dalam menyimak dan sousi untuk mengatasinya:
a.       Konsentrasi
Solusi:
1)      Menjaga pikiran agar tetap focus
2)      Memiliki motifasi yang kuat
b.      Penengaran
Solusi:
1)      Bersiakap tenang dan tidak rebut/ gaduh
2)      Diam
c.       Pemahaman
Solusi:
1)      Siapkan kondisi sebaik mungkin
2)      Pusatkan perhatian dan pahami
3)      Catatlah apabila ada bagian yang dianggap penting
4)      Buatlah rangkuman sendiri
d.      Daya ingatan
Solusi:
1)      Memiliki motivasi dalam diri
2)      Membuat catatan kecil
e.       Motivasi
Solusi:
1)      Membiasakan mendengarkan berbagai informasi
2)      Focus
3)      Melatih pendengaran terhadap bunyi atau suara
4)      Biasakanlah mencari makna kata dan kata asing yang belum dimengerti
5)      Menjaga semangat
6)      Ingatlah selalu tujuan kita
f.       Situasi dan kondisi
Solusi:
1)      Perhaatikan penerangan ruangan
2)      Menjaga ketenangan ruangan
3)      Siapkan dan gunakan peralatan yang didukung
4)      Mental harus stabil
5)      Bahasa/kosa kata
6)      Mencari kosa kata baru yang belim dipahami
7)      Memperbanyak membaca

B.     Keterampilan Berbicara
1.      Pengertian Keterampilan Berbicara
Menurut Nurgiantoro (1995:276) berbicara adalah aktivitas berbahasa kedua yang dilakukan manusia dalam kehidupan berbahasa, yaitu setelah aktivitas mendengarkan. Berdasarkan bunyi-bunyi yan gdi dengar itu, kemudian manusia belajar untuk mengucapkan dan akhirnya terampil berbicara. Berbicara diartikan sebagai kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengespresikan, menyatakan dan menyampaikan pikiran, gagasan, serta perasaan (Tarigan, 1983:14). Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa berbicara diartikan sebagai alat unutk mengkombinasi gagsan-gagasan yang disusun seta mengembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan yang pendengar atau penyimak. 
2.      Tujuan berbicara
Setiap kegiatan berbicara yang dilakukan manusia selalu mempunyai maksu dan tujuan.
Menurut Tarigan (1983:15) tujuan utama berbicara adalah untuk nerkomunikasi. Agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif, maka senainnya seng pembicara memahami makna segala sesuatu yang ingin di kombinasikan, dia harus mampu mengevaluasi efek komunikasi terhadap pendengarnya, dan diaharus mengetahui prisip-prinsip yangmendasari segala sesuatu situasi pembicaraan, baik secara umum maupun perorangan.
      Menurut Djago, dkk (1997:37) tujuan pembicara biasanya dapat dibedakan atas lima golongan yaitu:
a.       Menghibur
b.      Menginformasikan
c.       Menstimulasikan
d.      Meyakinkan
e.       Menggerakkan
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa seseorang melakukan kegiatan berbicara selain untuk berkomunikasi juga bertujuan untuk mempengaruh orang lain dengan maksud apa yang dibicarakan dapat ditrima oleh lawan bicaranya dengan baik.
3.      Faktor-faktor Penunjang Kegiatan Berbicara
Faktor penunjang pada kegiatan berbicara adalah faktor keterbahasaan (linguistik) dan faktor non kebahasaan (non linguistik).
Faktor kebahasaan, meliputi:
a.       Ketepatan ucapan
b.      Penempatan penekanan nada, sendi atau durasi yang sesuai
c.       Pilihan kata
d.      Ketepatan penggunaan kalimat seta tata bahasa
e.       Ketepatan sasaran pembicara
Sedangakan faktor non kebahasaan, meliputi:
a.       Seikap yang wajar, tenang dan tidak kaku
b.      Pandangan harus diarah ke lawan bicara
c.       Kesediaan menghargai orang lain
d.      Gerak-gerik dan mimik yang tepat
e.       Kenyaringan suara
f.       Kelacaran
g.      Relevansi dan penalaran
h.      Penguasaan topic
4.      Faktor Penghambat Kegiatan Berbicara
Ada kalanya proses komunikasi mengalami gannguan yangmengakibatkan pesan yang diterima oleh pendengar tidak sama dengan apa yang dimaksudkan oleh pembicara. Tiga faktor yang penyebab gangguan dalam kegiatan berbicara, yaitu:
a.       Faktor fisik, yaitu faktor yang ada partisipan sendiri dan faktor yang berasal dari luar partisipan.
b.      Faktor media, yaitu faktor linguistik dan faktor nonlinguistik, misalnya lagu, irama, tekanan, ucapan, isyarat gerak bagian tubuh
c.       Faktor psikologis, kondisi kejiwaan partisipan komunikasi, misalnya dalam keadaan marah, menangis, dan sakit.
5.      Permasalahan dalam Keterampilan Berbicara
Berikut ini permasalahan-permasalahan yang biasa muncul dalam berbicara dan solusi untuk mengatasinya:
a.       Kurang percaya diri
Solusi:
1)      Adanya motivasi baik dari diri sendiri maupun dari luar
2)      Menanamkan sikap optimis
3)      Menguasai materi
4)      Banyak latihan berbicara
5)      Menguasai audiens
6)      Memaksimalkan penampilan
7)      Menyiapkan mental
b.      Kurang penguasaan materi
Solusi:
1)      Harus memperbanyak membaca
2)      Mempelajari dan mengulang materi
3)      Bersikap tenang
4)      Focus
5)      Banyak bertanya
c.       Gagap
Solusi:
1)      Terapi bicara dan ada keinginan untuk sembuh
2)      Banyak bersosialisasi dengan lingkungan
3)      Perbenyak kosa kata
4)      Percaya diri
5)      Penguasaan situasi dan kondisi
6)      Penguasaan materi yang akan disampaikan
d.      Kurangnya penguasaan kosakata
Solusi:
1)      Sering membaca
2)      Sering berkomunikasi
3)      Mempraktekan kata-kata
4)      Aktif berorganosasi
e.       Hilangnya ide/blank
Solusi:
1)      Perbanyak membaca
2)      Berlatih berbicara
3)      Rileks dan focus
4)      Gunakan bahasa yang sesuai kondisi
5)      Memahami materi
f.       Kurang sesuai dengan tema
Solusi:
1)      Memperluas pengetahuan dengan banyak membaca
2)      Memahami tema
3)      Membuat konsep mengenai apa yang akan disampaikan
4)      Menentukan tujuan khusus pembicaraan yang sesuai tema
5)      Menguasai materi
6)      Bila diperlukan, membawa konsep materi yang akan dibicarakan
g.      Tidak terbiasa
Solusi:
1)      Banyak latihan
2)      Memperbanyak kosakata
3)      Konsultasi dengan orang yang terampil berbicara
h.      Pelafalan, intonasi, jeda dan lain-lain
Solusi:
1)      Latihan berbicara
2)      Penekanan pada kata-kata tertentu
3)      Memberikan penjelasan
4)      Koreksi diri

C.    Keterampilan Membaca
1.      Pengertian Keterampilan Membaca
Keterampilan membaca adalah aktifitas yang kompleks yang melibatkan berbagai faktor yang datangnya dari dalam diri pembaca dan faktor luar. Selain itu, keterampilan membaca juga dapat dikatakan sebagai jenis kemampuan manusia sebagai produk belajar dari lingkungan dan bukan kemampuan yang bersifat ingstingtif atau naluri yang dibawa sejak lahir. Oleh karena itu, proses mambaca yang dilakukan oleh seorang dewasa(dapat membaca) merupakan usaha mengolah dan menghasilkan sesuatu melalui penggunaan modal tertentu.
      Membaca adalah proses produksi yang menghasilkan pengetahuan, pengalaman, dan sikap-sikap baru. Untuk mempelancar proses membaca, seorang pembaca harus memiliki modal: 1). Pengetahuan dan Pengalaman, 2). Kemampuan berbahasa (kebahsaan), 3). Pengetahuan tentang teknik membaca, 4). Tujuan membaca.
2.      Tujuan Membaca
Secara garis besar tujuan membaca itu sangat luas sifatnya karena setiap situasi membaca mempunyai tujuan tersendiri yang bersifa spesifik. Namun, secara umum ada penggolongan membaca tentang tujuan membaca yang telah di kemukakan oleh ehli membaca Waples (1967). Dalam eksperimennya ia menemukan bahwa tujuan membaca itu meliputi bebrapa hal yang pada hakeketnya tujuan membaca adalah nodal utama membaca. Tujuan yang jelas akan memberikan motivasi yang intrinsik yang besar bagi sesorang. Sesorang yang sadar sepenuhnya akan tujuan membaca akan dapta mengarahkan sasaran daya pikir kritis dalam mengolah bahan bacaan sehingga memperoleh kepuasan dalam membaca.
3.      Efektifitas Membaca
Efekti, artinya peningkatan membaca itu harus diikuti pula oleh peningkatan pemahaman terhadap bacaan. Pembaca yang efektif dan kritis tahu apa yang perlu digalinya dari bahan bacaan secara cepat, memberikan unsur-unsur yang kurang penting, serta membuang hal-hal yang tidak diperlukan. Seorang pembaca yang buruk melakukan tindakannya dan memehaminya secara terputus. Jadi, pemehaman terhadap bacaan menjadi terganggu karena setiap kata dipahami satu persatu. Hal itulah yang menghambat pemahamn seseorang.
      Seorang pemahan efektif meliat setiap baris bacaan hanya pada stu-satuan pikiran yang ada. Biasanya berupa frase-frase, klausa-klausa, atau kata-kata kunci. Jadi bagian bacaan dilihat semakin sedikit. Akibatnya, pemindahan mata akan semakin cepat, dan pada akhirnya kecepatan membacadapat di tingkatkan. Ia tidak memahami kata demi katasesuai dengan makna aslinya (dalam kamus), tetapi melihat makna kita sesuai dengan konteks kalimatnya. Dengan demikian, pemahaman juga dapat ditingkatkan.
4.      Pengetahuan tentang Teknis Membaca
Ketrampilan ini berkaitan dengan keseluruhan aktifitas membaca sehingga dapat mencakup makna proses membaca sebagai aktifitaass mengolah kata yang terkandung dalam bahan bacaan, kreatifitas , membaca, sampai pada aktifitas membaca cepat.
Secara garis besar, pengetahuan tentang teknik membaca meliputi:
a.       Pengetahuan tentang aspek-aspek keterampilam membaca
1)      Keterampilan mengenali kata
2)      Keterampilan mengenali tanda baca
3)      Keterampilan memahami makna tersurat
4)      Keterampilan membaca kritis
5)      Kemapuan membaca kreatif
b.      Pengetahuan tentang teknik membaca cepat
c.       Pengetahuan tantang membaca telaah ilmiah
5.      Masalah Umum dalam Membaca
Ada beberapa masalah dan hambatan yang umum terjadi pada setiap orang, masalah tersebut antara lain:
a.       Rendahnya tingakat kecepatan membaca
Solusi untuk mengatasi masalah tersebut diantaranya:
1)      Banyak berlatih membaca
2)      Hindari penggunaan telunjuk ketika sedang membaca
3)      Membaca dengan tidak bersuara
4)      Tidak mengulang kata dalam bacaan
5)      Harus memperhatikan possisi membaca
6)      Mengetahui dan menggunakan teknik membaca
b.      Minimnya pemahaman yang diperoleh
Solusi untuk mengatasi:
1)      Mengenal bacaan sebelum proses membaca
2)      Menggunakan teknik membaca
3)      Membaca berulang-ulang
4)      Memperhatikan jeda dan tanda baca
5)      Membaca dengan situasi dan kondisi yang nyaman
c.       Kurangnya minat baca/malas
Solusi untuk mengatasi:
1)      Menumbuhkan motivasi/tekad yang kuat
2)      Memulai degan membaca buku-buku yang menarik
3)      Membiasakan membaca/meluangkan waktu untuk membaca
4)      Membaca sambik berimajinasi
5)      Mencari lingkungan yang mendukung untuk membaca
6)      Menjadikan membaca sebagai kebutuhan
d.      Kurang konsentrasi
Solusi untuk mengatasinya:
1)      Membaca dalam suasana yang tenang
2)      Fokus terhadap bacaan
3)      Adanya minat baca
4)      Kondisi lingkungan yangmendukung
e.       Mengantuk
Solusi untuk mengetasinya:
1)      Pola tidur teratur
2)      Minum air putih yang cukup
3)      Mengatur pola hidup sehat
4)      Menyetuh air/berwudu
f.       Istilah asing
Solusi untuk mengatasi:
1)      Membaca berulang istilah asing tersebut
2)      Mencari pengertian istiah tersebut dalam kamus
3)      Banyak membaca buku referensi mengenai istilah asing
g.      Jenuh
Solusi untuk mengatasi:
1)      Melihat kondisi kita sebelum mambaca
2)      Menumbuhkan minat baca
3)      Macari buku bacaan yang bergambar
4)      Mencari judul yang menarik
5)      Menumbuhkan rasa ingin tahu yang besar
6.      Tipe-tipe pembaca yang tidak efisien
Tipe-tipe pembaca yang tidak efisien diantaranya yaitu:
a.       Membaca dengan memvokalkan apa yang dibaca
b.      Membaca sambil bergerak
c.       Membaca smbil toduran (berbaring)
d.      Membaca tidak konsentrasi
7.       Pandangan yang Salah dalam Membaca
Dalam keterampilan membaca, ada bebrapa pandangan yang salah dalam kegiatan membaca, diantaranya yaitu:
a.       Pandangan yang menganggap bahwa membaca hanya merupakan kegiatan reseptif
b.      Membaca hanya sebagai proses mengingat
c.       Membaca hany abila perlu saja

D.    Keterampilan Menulis
1.      Pengertian
Menulis berarti menyanpaikan pikiran, perasaan, atau pertimbangan melalui tulisan. Alatnya adalah bahasa yang terdiri atas kata, frasa, klausa, kalimat, paragraph, dan wacanan. Menurut Akhadaih dkk (1998: 13) menulis adalah suatu aktivitas bahasa yang menggunakan tulisan sebagai mediumnya. Sebagai salah satu bentuk komunikasi verbal (bahasa), menulis juga dapat di definisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan tulisan sebagai mediumnya.
Menulis pada hakekatnya adalah sustu proses berfikir teratur, sehingga apa yang ditulis mudah dipahami pembaca. Sebuah tulisan dikatakan baik apabila memiliki cirri-ciri, antara lain bermakna jelas, bulat dan utuh, ekonomis, dan memenuhi kaidah gramatika.
Kemempuan menulis adalah kemempuan sesorang untuk menuangkan buah pikiran, ide, gagsan, dengan menggunakan rangkainabahasa tulis yang baik dan benar. Kemempuan sesorang akan menjadi baik apabila dia memiliki kemampuan untuk menemukan masalah yang akan ditulis, kepekaan terhadap kondisi pembaca, kemempua nmenyusun perencanaan penelitian, kemampuan menggunakan bahasa Indonesia, kemampuan memulai menulis, dan keampuan memeriksa karangan sendiri.
2.      Tujuan
kegiatan menulis dilakukan dengan berbagai tujuan. Menulis mempunyai empat tujuan, yaitu:
a.       Mengekpresikan diri
b.      Memberikan informasi kepada pembaca
c.       Mempersuasi pembaca
d.      Menghasilkan karya tulis
3.      Jenis Tulisan
Berdasarkan tujuan menulis, tulisan dibedakan menjadi lima jenis diantaranya sebagai berikut:
a.       Narasi yakni karangan/tulisan ekpositoris maupun imajinatif yang secara spesifik menyampaika informasi tertentu berupa perbuatan/tindakan yang terjadi dalam suatu rangkaian waktu
b.      Deskripsi yakni karangan/tulisan yang secara spesifik menyampaikan informasi tentang situasi dan kondisi suatu lingkungan (kebendaan ataupun kemanusiaan). Penyampaiannya dilakukan secara objektif, apa adanya, dan terperinci.
c.       Eksposisi yakni karangan/ tulisan yang secara spesifik menyampaikan informasi tentang sesuatu hal (factual maupun konseptual). Penyampaiannya dilakukan dengan tujuan menjelaskan, menerangkan, dan menguraikan sesuatu hal sehingga pengetahuan pendengar/pembaca menjadi bertambah.
d.      Argumentative yakni karangan/tulisan yang secara spesifik menyampaikan informasi tenteag sesuatu hal (factual maupun konseptual). Penyampainna dilaukan dengan tujuan mempengaruhi, menjelaskan, dan meyakinkan
e.       Persuasive yakni karangan/tulisan yang secara spesifik menyampaikan informasi tentang sesuatu hal ( factual maupun konseptual). Penyampainnya dilakukan dengan tujuan mempengaruhi, meyakinkan, dan mengajak.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar