Kamis, 12 Desember 2013

AKHLAK

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Ajaran Islam adalah ajaran yang bersumber pada wahyu Allah, Al-Qur’an dalam penjabarannya, dan terdapat pada hadis Nabi Muhammad SAW.Masalah akhlak dalam Islam mendapat perhatian yang sangat besar.Akhlak meliputi jangkauan yang sangat luas dalam segala aspek kehidupan.Akhlak merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari aspek-aspek kehidupan manusia.Manusia yang berkedudukan sebagai khalifah di muka bumi ini harus mngerti ilmu akhlak.Pada dasarnya setiap manusia harus mengerti tentang pemahaman akhlak ini, karena dengan akhlak ini kita dapat memperkuat iman.

Setiap manusia, dalam kesehariannya sering bersinggungan dengan norma-norma yang ada termasuk norma agama. Dalam pemahamannya, secara tidak langsung norma-norma tersebut bersumber dari ajaran akhlak.

B.     Rumusan masalah
1.   Apakah pengertian dan runag lingkup dari akhlak?
2.   Apa sajakah jenis-jenis akhlak?
3.   Apa saja contoh-contoh penerapan akhlak dalam kehidupan sehari-hari?

 
BAB II
AKHLAK

A.      Pengertian dan ruang lingkup akhlak
Akhlak berasal dari kata “akhlaq” yang merupakan jama’ dari “khulqu” dari bahasa Arab yang artinya perangai, budi, tabiat dan adab. Sesuai dengan arti ini akhlak berarti ajaran islam yang mengatur tingkah laku perangai manusia.
Sedangkan menurut Ibnu Maskawih akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya melakukan perbuatan tanpa melalui pertimbangan fikiran. Dalam hal ini  ruang lingkup akhlak meliputi akhlak pribadi, akhlak berkeluarga, akhlak bermasyarakat, akhlak bernegara, dan akhlak beragama.
1.      Akhlak Pribadi (al-akhlak al-fardiyah)
Terdiri dari :
a.       Yang diperintahkan (al-awamir).
b.      Yang dilarang (an-nawahi)
c.       Yang dibolehkan (al-mubahat)
d.      Akhlak dalam keadaan darurat.
2.      Akhlak berkeluarga
Terdiri dari :
a.       Kewajiban timbal balik orangtua dan anak.
b.      Kewajiban suami istri.
c.       Kewajiban karib kerabat.
3.      Akhlak bermasyarakat
Terdiri dari :
a.       Yang dilarang (al-mahzhurat)
b.      Yang diperintahkan ( al-awamir )
c.       Kaedah-kaedah adab.



4.      Akhlak bernegara
Terdiri dari :
a.       Hubungan antara pemimpin dan rakyat.
b.      Hubungan luar negeri.
5.      Akhlak beragama
Yaitu kewajiban terhadap Allah SWT.

B.     Jenis-jenis akhlak
Akhlak itu terbagi dua yaitu Akhlak yang Mulia atau Akhlak yang Terpuji (Al-Akhlakul Mahmudah) dan Akhlak yang Buruk atau Akhlak yang Tercela (Al-Ahklakul Mazmumah).Akhlak yang mulia, menurut Imam Ghazali ada 4 perkara; yaitu bijaksana, memelihara diri dari sesuatu yang tidak baik, keberanian (menundukkan kekuatan hawa nafsu) dan bersifat adil.

1.      Akhlak terpuji/mulia (Al-Akhlakul Mahmudah)
Akhlak mahmudah (terpuji) adalah perbuatan yang dibenarkan oleh agama (Allah dan RasulNya). Akhlak yang mulia yaitu akhlak yang diridai oleh Allah SWT, akhlak yang baik itu dapat diwujudkan dengan mendekatkan diri kita kepada Allah yaitu dengan mematuhi segala perintahnya dan meninggalkan semua larangannya, mengikuti ajaran-ajaran dari sunnah Rasulullah, mencegah diri kita untuk mendekati yang ma’ruf dan menjauhi yang munkar, seperti firman Allah dalam surat Al-Imran 110 yang artinya “Kamu adalah umat yang terbaik untuk manusia, menuju kepada yang makruf dan mencegah yang mungkar dan beriman kepada Allah”.

2.      Akhlak tercela/buruk (Al-Ahklakul Mazmumah )
Akhlak Mazmumah (tercela) adalah perbuatan yang tidak dibenarkan oleh agama (Allah dan RasulNya). Akhlak yang buruk itu berasal dari penyakit hati yang keji seperti iri hati, ujub, dengki, sombong, nifaq (munafik), hasud, suudzaan (berprasangka buruk), dan penyakit-penyakit hati yang lainnya, akhlak yang buruk dapat mengakibatkan berbagai macam kerusakan baik bagi orang itu sendiri, orang lain yang di sekitarnya maupun kerusakan lingkungan sekitarnya sebagai contohnya yakni kegagalan dalam membentuk masyarakat yang berakhlak mulia samalah seperti mengakibatkan kehancuran pada bumi ini, sebagaimana firman Allah Subhanahu Wataala dalam Surat Ar-Ruum ayat 41 yang artinya :
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (Q.S. Ar-Ruum: 41).

C.     Contoh-contoh perilaku akhlak
1.      Akhlak terpuji
a.       Ikhlas
Keikhlasan seseorang, akan menghasilkan kemenangan dan kejayaan. Anggota masyarakat yang mengamalkan sifat ikhlas, akan mencapai kebaikan lahir-bathin dan dunia-akhirat, bersih dari sifat kerendahan dan mencapai perpaduan, persaudaraan, perdamaian serta kesejahteraan.
b.      Amanah
Secara bahasa amanah bermakna al-wafa’ (memenuhi) dan wadi’ah (titipan) sedangkan secara definisi amanah berarti memenuhi apa yang dititipkankan kepadanya. Hal ini didasarkan pada firman Allah SWT: “Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk mengembalikan titipan-titipan kepada yang memilikinya, dan jika menghukumi diantara manusia agar menghukumi dengan adil…” (QS 4:58).



c.       Adil
Adil berarti menempatkan/meletakan sesuatu pada tempatnya. Adil juga tidak lain ialah berupa perbuatan yang tidak berat sebelah. Para Ulama menempatkan adil kepada beberapa peringkat, yaitu adil terhadap diri sendiri, bawahan, atasan/ pimpinan dan sesama saudara. Nabi Saw bersabda, “Tiga perkara yang menyelamatkan yaitu takut kepada Allah ketika bersendiriaan dan di khalayak ramai, berlaku adil pada ketika suka dan marah, dan berjimat cermat ketika susah dan senang; dan tiga perkara yang membinasakan yaitu mengikuti hawa nafsu, terlampau bakhil, dan kagum seseorang dengan dirinya sendiri.” (HR. AbuSyeikh).

d.      Bersyukur
Syukur menurut kamus “Al-mu’jamu al-wasith” adalah mengakui adanya kenikmatan dan menampakkannya serta memuji (atas) pemberian nikmat tersebut.Sedangkan makna syukur secara syar’i adalah : Menggunakan nikmat AllahSWT dalam (ruang lingkup) hal-hal yang dicintainya.

2.      Akhlak tercela
a.    Penyakit hati antara lain disebabkan karena ada perasaan iri:
Iri adalah sikap kurang senang melihat orang lain mendapat kebaikan atau keberuntungan. Sikap ini kemudian menimbulkan prilaku yang tidak baik terhadap orang lain, misalnya sikap tidak senang, sikap tidak ramah terhadap orang yang kepadanya kita iri atau menyebarkan isu-isu yang tidak baik. Jika perasaan ini dibiarkan tumbuh didalam hati, maka akan muncul perselisihan, permusuhan, pertengkaran, bahkan sampai pembunuhan, seperti yang terjadi pada kisah Qabil dan Habil.


b.    Penyakit hati disebabkan karena perasaan dengki.
Dengki artinya merasa tidak senang jika orang lain mendapatkan kenikmatan dan berusaha agar kenikmatan tersebut cepat berakhir dan berpindah kepada dirinya, serta merasa senang kalau orang lain mendapat musibah. Sifat dengki ini berkaitan dengan sifat iri. Hanya saja sifat dengki sudah dalam bentuk perbuatan yang berupa kemarahan, permusuhan, menjelek-jelekkan, menjatuhkan nama baik orang lain.

c.    Hasud
Hasud adalah sikap suka menghasud dan mengadu domba terhadap sesama. Menghasud adalah tindakan yang jahat dan menyesatkan, karena mencemarkan nama baik dan merendahkan derajat seseorang dan juga karena mempublikasikan hal-hal jelek yang sebenarnya harus ditutupi. Saudaraku (sidang pembaca) tahukah antum, bahwa iri, dengki dan hasud itu adalah suatu penyakit. Pada mulanya iri yaitu perasaan tidak suka terhadap kenikmatan yang dimiliki orang lain. Kemudian, jika dibiarkan tumbuh, iri hati akan berubah menjadi kedengkian. Penyakit kedengkian jika dibiarkan terus akan berubah menjadi penyakit yang lebih buruk lagi, yaitu hasud.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    KESIMPULAN
Bermula dari zaman Nabi Adam a.s, manusia sudah ditakdirkan untuk menjalani peringkat hidup duniawi di atas muka bumi ini. Sedari detik itu hingga kini, manusia terus menjalani hidup dengan berbagai cara dan peristiwa yang membentuk sejarah dan tamaddun manusia. Sifat dan keperibadian manusia penuh pertentangan dan beraneka ragam.Manusia bukan makhluk sosial semata-mata dan bukan juga diciptakan untuk mementingkan diri sendiri semata-mata.
Rasulullah sallallahu alaihi wasallam diutuskan kepada manusia untuk menyempurnakan akhlak sebagaimana yang dinyatakan dalam hadis Rasulullah SAW. Dengan akhlak Rasulullah memenuhi kewajiban dan menunaikan amanah, menyeru manusia kepada tauhid dan dengan akhlak jualah baginda menghadapi musuh di medan perang

B.     SARAN
Dalam makalah ini penulis menyarakan kepada pembaca supaya lebih memahami Ilmu Akhlak baik tercela maupun terpuji agar kita, khususnya umat muslim tidak salah memahami ilmu akhlak. Ilmu akhlak sangat bersinggungan dengan kegiatan sehari-hari manusia, diharapkan setelah membaca makalah ini pembaca dapat menerapkan ilmu akhlak dalam kehidupan sehari-hari.


DAFTAR PUSTAKA

Ilyas, Yuhanar.2007. Kuliah Akhlak.Yogyakarta : Pustaka Belajar Offset
http://grupsyariah.blogspot.com/2012/05/akhlak-mahmudah-terpuji-dan-akhlak.html#ixzz2Ci7xe1Ffhari : selasa , tanggal : 20 November 2012, pukul : 05.36 WIB
www.slideshare.net/ijangsieaburijal/pengertian-akhlak-dan-tasawufhari : selasa , tanggal : 20 November 2012, pukul : 05.50 WIB
www.anneahira.com/-pengertian-akhlak-dalam-islam-.htmlhari : selasa , tanggal : 20 November 2012, pukul : 06.10 WIB
akhlak-islam.blogspot.com/  hari : selasa , tanggal : 20 November 2012, pukul : 06.25 WIB


Tidak ada komentar:

Posting Komentar